Sabtu, 17 November 2012

Alat Pelipat Baju Ringankan Usaha Laundry

    
Melipat dan menyeterika pakaian bukanlah pekerjaan sulit. Tapi bila pakaian yang akan diseterika menumpuk, tentu akan menyita waktu dan tenaga.

Tidak heran, umumnya orang akan menyerahkan pekerjaan ini ke jasa laundry. Namun sekarang sudah ada cara cepat untuk menyeterika dan melipat baju dengan alat Pelipat Baju Terapsi.

Hasil tangan kreatif lima mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM, Nisa Salsabila Shafarudin, Nurida Khasanah, Dimas Reza Rahmana, Fitrah Pawalangi dan Ngurah Nata Baskara, berhasil membuat alat pelipat baju yang terbuat dari bahan karton.

Bahkan, cukup dengan tiga kali melipat karton duplek, pakaian yang sudah diseterika langsung rapi seketika. Alat bantu Pelipat baju ini sejak awalnya sengaja diciptakan untuk membantu aktivitas menyetrika dan melipat baju.

“Dengan alat ini, menyetrika dan melipat baju menjadi lebih cepat, rapi dan hemat energi,” kata Nisa Salsabila Shafarudin.

Munculnya ide untuk membuat alat bantu pelipat baju ini menurut Nisa ini sejak awal januari lalu dan baru berhasil didesain tiga bulan kemudian. Menggunakan sehelai karton yang berukuran 60 x 80 cm. Kemudian dipotong simetris untuk mandapatkan lipatan tiga bagian. Karton duplek bagian dalam dilapisi dengan kertas kesing. Sedangkan pelapis luar karton dibungkus kain furing. “Karton duplek dan kertas kesing ini kita pilih karena tahan terhadap panas seterika, dan harganya pun lebih murah,” kata dia.

Setelah diuji coba, dengan Pelipat baju Terapsi hanya membutuhkan waktu 11 detik untuk melipat baju. Jauh lebih cepat dari cara melipat baju pada umumnya. Tidak hanya itu, alat pelipat baju ini mampu menghemat 2/3 penggunaan listrik. “Dari 100 usaha laundry yang kami survei rata-rata membutuhkan waktu 33 detik,” cetus dia.

Dimas Reza Rahmana, salah satu anggota tim menuturkan saat ini Terapsi dijual dengan harga Rp25.000. Untuk produksinya, menggandeng salah satu panti asuhan di Jogja. “Kami mengerjakan 20 anak panti. Harapan kami adalah memberi mereka lapangan pekerjaan dan mereka pun bisa mengisi waktu luang di panti.”

Sementara ini pengerjaan pesanan sesuai dengan permintaan pembeli. Bahkan kemasannya pun didesain dengan warna dan corak yang diinginkan sang pembeli. Adapun desain penghias kemasan, memanfaatkan limbah batik untuk menambah nilai seni dan ramah lingkungan.

Menurut Dimas, alat yang kini tengah dalam proses paten. Dan sudah dipromosikan ke pemilik jasa laundry. Tanggapannya pun beragam dan mayoritas disukai. Namun pemilik laundry meminta untuk segera didesain meja untuk alat pelipat baju tersebut. “Soalnya lebar meja seterika yang digunakan jasa laundry jauh lebih kecil dari ukuran pelipat baju ini,” pungkas Dimas. (solopos.com/ humasristek).
sumber: http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/12017




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Distinct and curated deals near you - http://rush49.com
ViralGen Referral Shopping